- Hermeneutika khusus (regional hermeneutics) yaitu hermeneutika sebagai cabang dari disiplin ilmu. Setiapmedan ilmu mempunyai hermeneutikanya masing-masing dan digunakan untuk medannya yang khusus sesuai bidang ilmunya.
- Hermeneutika umum (general hermeneutics) yaitu hermeneutika yang tidak terkait dengan cabang ilmu-ilmu tertentu. Hermeneutika ini menggabungkan semua cabang ilmu untuk memahami. Pelopornya adalah Freidrich Schleirmacher (1768-1834 M). Hermeneutika ini tersusun darai kaidah-kaidah dan dasar-dasar umum yang berisi berbagai macam ilmu pengetahuan yang mengontrol proses pemahaman secara benar.
- Hermeneutika filsafat (hermeneutical philosophy). Obyeknya bukan teks yang dipahami, tetapi pemahaman itu sendiri yang ditempuh dengan perenungan filosofis. Hermeneutika ini tidak mengenal kaidah-kaidah untuk mencapai kebenaran pemahaman, melainkan tidak mengenal kebenaran melalui metode ilmiah.
- Penetapan Injil-Injil yang dinukil secara verbal kepada mereka ke dalam bentuk korpus tertulis.
- Terbentuknya sekumpulan syari’at langit dan pada waktu yang sama menjelaskan hubungan antara Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB).
- Membentuk doktrin-doktrin primer dengan bantuan pemahaman-pemahaman filsafat Yunani kuno.[10]
- Hermeneutika Simbolis dan Tipologis. Philon of Alexandria adalah ikon yang penting di dalamnya.
- Hermeneutika Dalam dan Aksioma Semesta Alam. Tokoh-tokohnya adalah Agustin, Martin Luther, dan Matias Flasius.
- Hermeneutika Kritis. Denhaur, John Calladinus, dan George Mayer adalah tokoh-tokohnya.
- Hermeneutika Romansia. Schleirmacher adalah pemukanya.
- Hermeneutika Historis. F. Ast, John Droezn, dan Wiliam Dilthey adalah tokoh-tokohnya.
- Hermeneutika Fenomenologi dan Eksistensialis. Tokohnya adalah Edmund Hussrel, Martin Heidegger, Fraiburgh, dan Gadamer.[14]
- Gordin, Jean, Sejarah Hermeneutika, terj. Inyiak Ridwan Muzir,Jakarta: ar-Ruzz Media, 2007.
- Ilyas, Yunahar, Perlukah Hermeneutika dalam Menafsirkan Al-Qur’an, makalah seminar Nasional “Hermeneutikaphobia”, Fakultas Ushuluddin, Tafsir Hadits, IAIN Walisongo Semarang, Kamis, 29 Oktober 2009.
- Ismail, Muhammad, al-Husaini, al-haqiqah al-muthlaqah, terj. Alimin (Kebenaran Mutlak), Jakarta: Sahara Publisher, 2006.
- Palmer, Richard E., Interpratation Theory in Schleirmacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, terj. Mansur Hery & Damanhuri M, Hermeneutika, Teori Baru Mengenai Interpretasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
- Partanto, Pius A. dan Al-Barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer,Surabaya: Arkola.
- Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat,Jakarta: Mizan, 2009.
- Salim, Fahmi, Kritik terhadap Studi Al-Qur’an Kaum Liberal,Jakarta: Perspektif, 2010.
- Sumaryono, E., Hermeneutika, Sebuah Metode Filsafat,Yogyakarta : Kanisius, 1994.
0 Komentar