INJIL (bahasa Yunani: ευαγγÎλιον/euangelion - Kabar Baik, bahasa Inggris: Gospel) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut kepercayaan Kristen. Keempat kitab tersebut, Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, disebut Kabar Baik, karena orang Kristen percaya bahwa narasi keempat Injil yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan Yesus tersebut merupakan kisah penyelamatan Allah kepada umat manusia yang berdosa, supaya manusia dapat kembali mengenal Allah yang sesungguhnya dan dapat masuk ke surga. Menurut Islam, Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa Almasih.
Injil kanonik
Dari banyak, sekurang-kurangnya 300 kitab injil yang pernah ditulis, hanya empat injil di atas saja yang diterima sebagai bagian dari Perjanjian Baru dan dikanonkan. Hal ini merupakan tema utama dalam sebuah tulisan Irenaeus, l.k. 185.
Dalam tulisannya yang diberi judul "Melawan Kesesatan" Irenaeus menentang beberapa kelompok Kristen yang menggunakan hanya satu Injil saja, seperti kelompok Marsion - yang menggunakan versi Injil Lukas yang sudah diubah sedemikian rupa. Irenaeus juga menentang beberapa kelompok yang menekankan tulisan-tulisan berisi wahyu-wahyu baru, seperti kelompok Valentinius (A.H. 1.11.9).
Irenaeus menyatakan bahwa ada empat injil yang adalah tiang-tiang gereja.
"tak mungkin ada lebih atau kurang daripada empat," katanya, sambil mengajukan analogi sebagai logikanya bahwa ada empat penjuru dunia dan empat arah angin (1.11.8).
Citranya ini, yang diambil dari Kitab Yehezkiel 1:10, tentang takhta Allah yang didukung oleh empat makhluk dengan empat wajah—"Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang"— ekuivalen dengan Injil yang "berwajah empat", adalah lambang-lambang konvensional dari para penulis Injil: singa, lembu, rajawali, dan manusia. Irenaeus berhasil menyatakan bahwa keempat Injil itu bersama-sama, dan hanya keempat Injil inilah, yang mengandung kebenaran. Dengan membaca masing-masing Injil di dalam terang yang lainnya, Irenaeus menjadikan Yohanes sebagai lensa untuk membaca Matius, Markus dan Lukas.
Pada peralihan abad ke-5, Gereja Barat di bawah Paus Innosensius I, mengakui sebuah kanon Alkitab yang meliputi keempat Injil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, yang sebelumnya telah ditetapkan pada sejumlah Sinode regional, yaitu Konsili Roma (382), Sinode Hippo (393), dan dua Sinode Kartago (397 dan 419).[2] Kanon ini, yang sesuai dengan kanon Katolik modern, digunakan dalam Vulgata, sebuah terjemahan Alkitab dari awal abad ke-5 yang dikerjakan oleh Hieronimus[3] atas permintaan Paus Damasus I pada 382.
Waktu penulisan
Perkiraan kurun waktu ditulisnya injil kanonik bervariasi, namun tidak lebih dari tahun 100 M. Jadi tidak lebih dari 70 tahun setelah Yesus Kristus meninggalkan dunia. Berikut perkiraan kurun waktu yang diberikan oleh Raymond E. Brown, dalam buku-nya "An Introduction to the New Testament", sebagai representasi atas konsensus umum para sarjana, pada tahun 1996:
- Markus: sekitar tahun 68–73, 65–70.
- Matius: sekitar tahun 70–100, 80–85.
- Lukas: sekitar tahun 80–100 (sebagian berpendapat pada tahun 85), 80–85.
- Yohanes: sekitar tahun 90–100, 90–110.
- Markus: sekitar tahun 50-an hingga awal 60-an, atau akhir 60-an
- Matius: sekitar tahun 50-70-an
- Lukas: sekitar tahun 59-63, atau tahun 70-an hingga 80-an
- Yohanes: sekitar tahun 85 hingga mendekati 100, atau tahun 50-an hingga 70
Berdasarkan prakiraan masa penulisan injil-injil Kanon di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan pasti bahwa injil-injil tsb baru mulai ditulis 30-70 tahun setelah Yesus tiada. Artinya, kita juga dapat menyimpulkan secara pasti bahwa sama seperti para penulisnya sendiri yang bukan bernama Markus, Matius, Lukas dan Yohanes, Yesus juga tidak pernah tahu bahwa di belakang hari keempat injil tsb menjadi bagian dari bundel buku -- di Indonesia diberi nama alkitab -- yang mengisahkan berbagai catatan tentang kehidupan dan ajaran Yesus dan dianggap sebagai kitab suci oleh umat Kristen.
Bagaimana kitab-kitab ini merepresentasikan Yesus Kristus yang sebenarnya?
Simak beberapa arsip terkait injil-injil dalam kitab Perjanjian Baru Kristen berikut ini:
Bagaimana kitab-kitab ini merepresentasikan Yesus Kristus yang sebenarnya?
Simak beberapa arsip terkait injil-injil dalam kitab Perjanjian Baru Kristen berikut ini:
Injil-Injil Perjanjian Baru
Surat-Surat Para Rasul
Injil-Injil Apokripa
Injil-Injil Apokalipsus
Catatan Tentang Penulis
0 Komentar