Mengapa kita dianjurkan untuk saling menasehati antar sesama adalah hal yang perlu dipahami dengan baik oleh setiap Muslim. Pasalnya, saling menasihati di dalam ajaran agama Islam merupakan salahsatu keutamaan yang mencerminkan adab dan akhlak Muslim bertaqwa.
Dalam firman-Nya Allah bersumpah:وَالْعَصْرِۙاِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙاِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS. Al Ashr: 3).
Ayat ini menyiratkan dorongan kuat agar di samping istiqomah, umat Islam juga dianjurkan untuk saling menasehati antar sesama di dalam kebaikan lalu bersabar. Perilaku ini merupakan salahsatu ciri khas seorang Muslim yang sadar akan fitrahnya sebagai penjunjung amanat "Islam - Rahmatan Lil Alamin." Oleh karena itu perlu dipahami betapa pentingnya hal ini dan betapa besar keutamaannya.
Saling menasehati antar sesama tentu saja memiliki berbagai alasan, di antaranya adalah:
- Guna menghindarkan sesama dari perbuatan maksiat dan hal-hal tercela serta terlarang,
- Memotivasi sesama agar senantiasa melakukan kebaikan,
- Saling memperbaiki diri dari perbuatan salah sehingga kualitas diri masing-masing semakin baik. Hal ini tidak merugikan siapa pun, bahkan membantu sesama untuk lebih mengenali kekurangan dalam dirinya.
- Mempererat hubungan antar sesama karena menumbuhkan rasa saling memerlukan,
- Menebarkan kebaikan di lingkungan terdekat sampai terjauh,
- Dll.
Umar bin Khathab ra menekankan pentingnya saling menasehati antar sesama dengan mengatakan:
"Tidak ada kebaikan pada kaum yang tidak saling menasehati, dan tidak ada pula kebaikan pada kaum yang tidak mencintai nasehat." [Al-Istiqomah]
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Ashr. Al-Ashr sendiri artinya adalah waktu atau masa. Makna yang terkandung dalam surah ini adalah; setiap manusia pasti merugi apabila tidak memanfaatkan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT, berbuat kebajikan serta menodorong orang lain untuk melaksanakan syariat agama lebih baik dari sebelumnya.
Surah Al-Ashr menjelaskan bahwa Allah SWT telah bersumpah atas nama waktu. Maka celakalah manusia yang menyia-nyiakan waktunya dengan cara melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, kecuali mereka yang beriman, senantiasa melaksanakan amal shaleh, serta saling menasihati antar sesama di dalam kebaikan dan bersabar. Selain itu, surah ini juga menjelaskan mengapa kita dianjurkan untuk saling menasehati antar sesama.
Rasulullah SAW bersabda:
“Agama adalah nasehat. Para sahabat bertanya, untuk siapa? Beliau menjawab: “untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin umat Islam, dan sesama umat Islam.” [HR. Muslim - Lihat penjelasan]
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim]
Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa kita tidak boleh meninggalkan seorang teman yang berbuat dosa, tetapi sepatutnyalah menasihatinya dengan baik, lalu bersabar akan perubahan yang mudah-mudahan diusahakannya. Dari Abu Darda ra, beliau bersabda:
"Bila salah seorang temanmu berubah dan berbuat dosa, maka janganlah meninggalkan dan mencampakannya, tapi nasehatilah dengan nasehat yang terbaik, dan bersabarlah karena saudaramu itu terkadang bengkok dan terkadang lurus." [Hilyatul Auliya]
Sementara itu, Imam Al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahumullah berkata:
"Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasehatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya." [Jami'ul Ulum wal Hikam]
Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk saling menasehati antara satu sama lain dalam kebaikan!
Nasehat Untuk Sesama
0 Komentar