Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (QS. Maryam: 30-33)
Ini adalah pengakuan Isa Almasih di dalam Al-Quran yang tersurat dengan amat jelas sehingga tidak memerlukan penafsiran macam-macam, sebagai bukti bahwa sejatinya beliau memang seorang hamba Allah yang sejak "pada mulanya" sudah dipersiapkan secara ajaib oleh Allah untuk menjadi seorang nabi, utusan yang dipilih-Nya khusus dan terbatas hanya untuk bani Israel saja.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, Lukas menulis, "Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan." (Kisah Para Rasul 3:13)
Sementara injil Matius mencatat kemasygulan Yesus tatkala injil, atau "kabar baik" dari Allah yang disampaikannya kepada penduduk kampung halamannya sendiri tidak dipercaya gara-gara mereka mengenalnya hanya sebagai anak tukang kayu, "Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius 13:57)
Selanjutnya, siapapun yang cermat meneliti kandungan alkitab, khususnya kitab Perjanjian Baru, maka tidak akan sulit untuk menemukan puluhan ayat-ayat alkitab sendiri yng menggambarkan Yesus memang terbukti seperti apa yang diucapkannya dalam QS. Maryam: 30-33 di atas!
Yesus melaksanakan shalat (Matius 14:23, Matius 26:36, Matius 26:39, Markus 1:35, Markus 6:46, Lukas 5:16, Lukas 6:12, Lukas 9:18, Lukas 9:28, Lukas 18:1 dll)
Yesus menunaikan zakat, seperti yang juga diajarkannya kepada orang-orang yang ingin mendapatkan sorga Allah (Markus 10:21)
Lalu, apakah Yesus seorang yang sombong dan berperilaku tidak berbakti kepada ibundanya?
Beginilah Islam merepresentasikan Yesus sebagai seorang nabi:
Ini adalah pengakuan Isa Almasih di dalam Al-Quran yang tersurat dengan amat jelas sehingga tidak memerlukan penafsiran macam-macam, sebagai bukti bahwa sejatinya beliau memang seorang hamba Allah yang sejak "pada mulanya" sudah dipersiapkan secara ajaib oleh Allah untuk menjadi seorang nabi, utusan yang dipilih-Nya khusus dan terbatas hanya untuk bani Israel saja.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, Lukas menulis, "Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan." (Kisah Para Rasul 3:13)
Sementara injil Matius mencatat kemasygulan Yesus tatkala injil, atau "kabar baik" dari Allah yang disampaikannya kepada penduduk kampung halamannya sendiri tidak dipercaya gara-gara mereka mengenalnya hanya sebagai anak tukang kayu, "Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius 13:57)
Selanjutnya, siapapun yang cermat meneliti kandungan alkitab, khususnya kitab Perjanjian Baru, maka tidak akan sulit untuk menemukan puluhan ayat-ayat alkitab sendiri yng menggambarkan Yesus memang terbukti seperti apa yang diucapkannya dalam QS. Maryam: 30-33 di atas!
Yesus melaksanakan shalat (Matius 14:23, Matius 26:36, Matius 26:39, Markus 1:35, Markus 6:46, Lukas 5:16, Lukas 6:12, Lukas 9:18, Lukas 9:28, Lukas 18:1 dll)
Yesus menunaikan zakat, seperti yang juga diajarkannya kepada orang-orang yang ingin mendapatkan sorga Allah (Markus 10:21)
Lalu, apakah Yesus seorang yang sombong dan berperilaku tidak berbakti kepada ibundanya?
Beginilah Islam merepresentasikan Yesus sebagai seorang nabi:
Isa Almasih, Sang Nabi
0 Komentar