GERAKAN-GERAKAN KEAGAMAAN
Gerakan-gerakan yang dibahas di sini adalah gerakan-gerakan keagamaan (bukan politik atau ideologi lainnya).
Perbedaan sekte atau denominasi Yudaisme pada umumnya diawali oleh gerakan-gerakan keagamaan. Perbedaan antara gerakan-gerakan Yahudi saat ini tidak begitu banyak tentang masalah teologi, tetapi lebih penting adalah bagaimana orang Yahudi benar-benarberpegang pada Torah, yakni segala ketetapan dan aturan alkitabiah yang tidak bisa ditolak dan diubah.
Secara umum, ketika kita berbicara soal "gerakan", maka acuannya adalah gerakan-gerakan di Amerika Serikat pada abad ke-20, meskipun sebenarnya ada perbedaan pendapat bahwa gerakan-gerakan sudah dimulai selama lebih dari 2000 tahun.
ESSENOI, TSEDUQIM, PERUSYIM, DAN QANA'IM
Mungkin catatan tertua yang menjadi acuan tentang perbedaan argumentasi formal keagamaan Yahudi adalah kembali ke masa pemberontakan Makabe, yang merupakan asal mula Hari Raya Khanukkakh (חנכה).
Pada waktu itu, tanah Israel berada di bawah kekuasaan Yunani-Macedonia, dan sangat dipengaruhi oleh budaya Yunani (Hellas). Helenisasi Yahudi itu ditentang oleh kelompok tradisionalis keagamaan Yahudi yang dikenal sebagai Khasidim (tidak ada hubungan secara langsung dengan gerakan modern Chasid).
Ketika Seleucus dari Yunani mulai menindas orang Yahudi, perang pecah dan orang-orang Yahudi bersatu dalam oposisi kontra orang-orang Yunani. Peperangan berlanjut selama 25 tahun, dan orang-orang Yahudi tetap bersatu dalam satu tujuan. akan tetapi setelah perang berakhir, orang-orang Yahudi terbelah menjadi tiga kelompok:
1. Essenoi (Εσσηνοι) atau Kaum Eseni
2. Tseduqim (צדוקים) atau Kaum Saduki
3. Perusyim (פרושים) atau Kaum Farisi
Kaum Eseni (Esene) adalah kumpulan dari para pertapa Yahudi (orientasi ke arah mistisisme Qabbalah). Mereka tinggal terisolasi dari dunia dan hidup zuhud kepada Ilahi. Naskah Laut Mati diyakini sebagai hasil karya dari para penganut sekte Eseni. Beberapa sarjana Yahudi percaya bahwa Kekristenan awal dipengaruhi oleh hermetical mistik dan ajaran-ajaran Eseni.
Kaum Saduki lahir dari unsur-unsur Helenistik Yudaisme. Gerakan itu terdiri dari para imam dan para bangsawan dari masyarakat Yahudi. Mereka cenderung ke arah religius yang konservatif tetapi secara sosial liberal saja. Orang-orang Saduki percaya bahwa Torah tanpa tafsir adalah interpretasi dari Torah yang sebenarnya dan mereka tidak percaya pada Torah lisan. Pelayanan korbanot berada di pusat ibadah mereka saja atau di Hekhal Syelomoh. Secara sosial, mereka mengadopsi cara-cara dan budaya tetangga; Yunani.
Kaum Farisi percaya bahwa Adonay telah memberikan kitab Torah kepada orang-orang Yahudi, baik tertulis maupun lisan. Keduanya sama-sama mengikat dan keduanya terbuka untuk diinterpretasi oleh Revi'im. Tentunya orang-orang dengan pendidikan yang memadai saja yang dapat membuat keputusan semacam itu. Orang-orang Farisi itu mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari Taurat dan pendidikan bagi semua.
Setelah Yudea ditaklukkan oleh Roma dan ketegangan dengan Roma mulai meningkat, muncul kelompok keempat, yaitu:
Kaum Qana'im (קנאים) atau Kaum Zelot

Kaum Zelot pada dasarnya adalah sebuah gerakan nasionalis, bukan religius. Mereka lebih memiih perang melawan Roma, dan percaya bahwa kematian lebih baik daripada berada di bawah penjajahan Romawi. Bagi mereka, lebih baik melakukan bunuh diri daripada menjadi tawanan.
Contoh yang paling terkenal dari kaum Zelot yang ekstrimis ini adalah Peristiwa Pengepungan Metsada, yang merupakan benteng pertahanan gunung Yahudi yang Kesepuluh melawan Legiun Romawi selama berbulan-bulan dan pada akhirnya, para ekstrimis melakukan bunuh diri massal daripada menyerah.
Contoh yang paling terkenal dari kaum Zelot yang ekstrimis ini adalah Peristiwa Pengepungan Metsada, yang merupakan benteng pertahanan gunung Yahudi yang Kesepuluh melawan Legiun Romawi selama berbulan-bulan dan pada akhirnya, para ekstrimis melakukan bunuh diri massal daripada menyerah.
Seiring berjalannya waktu, Kaum Zelot terlihat mesra dengan Kaum Eseni, sehingga para penganut Zelot cenderung hidup zuhud setelahnya. Sebagian orang berpendapat bahwa ajaran sekte Kaum Eseni mungkin telah diserap ke dalam Agama Kristen.
Selama berabad-abad setelah kehancuran Hekhal Syelomoh, tidak ada perubahan dalam skala besar terhadap sekte-sekte ini dan semua terorganisir dalam berpendapat dalam Yudaisme...
QARA'IM DAN REVI'IM
selama abad ke-9 Masehi, sejumlah sekte muncul yang menyangkal keberadaan Taurat lisan. Sekte ini kemudian dikenal sebagai Qara'im (קראית) atau Muslim mengenalnya sebagai Ahlul Kitab (أهل الكتب), meskipun sebenarnya bukan Ahlul Kitab yang dimaksud dalam Qur'an mereka. Perlu diketahui bahwa meskipun berurusan soal Kitab Suci, Qara'im dan Revi'im berbeda jauh.
Qara'im atau yang dikenal dalam Bahasa Inggris; Karaites, percaya pada interpretasi dari teks literal kitab suci tanpa penafsiran para Ravi. mereka percaya bahwa hukum rabinik bukan bagian dari tradisi lisan yang diwariskan oleh Adonay, juga bukan diinspirasikan oleh Adonay, tapi merupakan karya asli (petuah-petuah) dari orang-orang bijak Yahudi.
KHASIDIM DAN MISNAGDIM
Pda tahun 1700-an, gerakan modern pertama dikembangkan di Eropa Timur. Gerakan ini dikenal sebagai Khasidim (חסידים) didirikan oleh Ravi Yisyra'el ben Eli'ezer (ישראל בן אליעזר) atau Rabbi Israel Ben-Eliezer. Khasidim sendiri menekankan pada pendidikan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Adonay.
Meski demikian, pada saat didirikan Khasidism dianggap sebagai gerakan radikal. Ada oposisi yang kuat dari orang-orang yang berpegang pada pandangan yang sudah ada sebelumnya dari Yudaisme. Mereka itulah yang menentang Khasidim, sehingga disebut Misnagdim atau Mitnagdim yang berarti "orang-orang yang kontra", dan perselisihan antara Khasidim dan Mitnagdim seringkali cenderung anarkis, brutal, dan bersifat vandalisme.
Khasidism untuk selanjutnya menjadi gerakan penting di seluruh dunia dikarenakan kontribusi mereka terhadap dunia pendidikan Yahudi, Universitas Ibrani di Yerusalem berhasil didirikan.
AMERIKA, REFORMASI, KONSERVATIF, DAN ORTHODOKS
Sekitar 5 juta dari 13 juta orang Yahudi di seluruh dunia tinggal di Amerika Serikat. Pada dasarnya ada tiga gerakan utama di AS saat ini, yaitu:
Ortodoks dan Konservatif kadang-kadang digambarkan sebagai gerakan "tradisional", sedangkan Reformasi digambarkan sebagai gerakan "liberal" atau "modern". Karenanya, para penganut Reformasi cenderung menganut sekularisme sebagai gaya hidup Yahudi.
Sekitar 5 juta dari 13 juta orang Yahudi di seluruh dunia tinggal di Amerika Serikat. Pada dasarnya ada tiga gerakan utama di AS saat ini, yaitu:
- Reform (Reformasi),
- Conservative (Konservatif), dan
- Orthodox (Orthodoks).
Ortodoks dan Konservatif kadang-kadang digambarkan sebagai gerakan "tradisional", sedangkan Reformasi digambarkan sebagai gerakan "liberal" atau "modern". Karenanya, para penganut Reformasi cenderung menganut sekularisme sebagai gaya hidup Yahudi.
Orthodoks sebenarnya terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda, termasuk Ortodoks modern, yang sebagian besar telah terintegrasi dalam masyarakat modern tapi tetap memegang teguh halakhah (Hukum Yahudi), ada juga yang menganut Khasidim, yang hidup secara terpisah dan berpakaian khas. Biasanya media massa menyebut mereka sebagai sebagai "ultra-Orthodox".
Gerakan Ortodoks percaya bahwa Adonay memberi Nabi Mosyeh seluruh isi Torah di Gunung Sinai. Keseluruhan Torah meliputi lima kitab pertama dari Alkitab dan Lisan Taurat, tradisi lisan menafsirkan dan menjelaskan apa yang tersurat dan tersirat dalam Torah.
Mereka percaya bahwa Torah benar secara absolut sebagai kitab Adonay yang diturunkan secara utuh dan tidak berubah. Mereka percaya bahwa Torah berisi 613 mitsvot (perintah) yang bersifat mengikat orang-orang Yahudi, tidak termasuk orang-orang kafir.
Sementara Reformis tidak percaya bahwa Torah ditulis oleh Adonay. Gerakan ini menerima teori kritis kepengarangan Alkitab: bahwa Alkitab ditulis oleh sumber-sumber yang terpisah dan diedit bersama-sama. Oleh karena itu, Reformis tidak percaya pada kepatuhan terhadap 10 Perintah Tuhan, dan mereka tidak memegang teguh nilai-nilai dan etika Yudaisme. Mereka menyerap etika dan nilai-nilai dari budaya lain. The NJPS menemukan bahwa 35 % dari Yahudi Amerika mengidentifikasi diri mereka sebagai Reformis dan ada sekitar 900 Sinagoge Reformasi di Amerika Serikat dan Kanada. Penganutnya kebanyakan menganut sekularisme sebagai gaya hidup, materialisme sebagai pola pikir, dan agnostisisme sebagai fondasi kepercayaan.
Adapun Konservatif tumbuh sebagai gerakan non-blok dari ketegangan antara Ortodoks dan Reformasi.
0 Komentar