Apa itu Yudaisme?
Apa artinya menjadi seorang Yahudi?
Kebanyakan orang, baik Yahudi dan kafir, secara naluriah akan mengatakan bahwa Yudaisme adalah agama. Namun, ada atheis yang bersikeras mengatakan bahwa Yudaisme tidak lain adalah paham rasis! Apakah Yudaisme rasis? Jika Anda mengatakan demikian, sebagian besar orang Yahudi akan berpikir anda adalah seorang anti-semit!
Jadi, apa itu Yudaisme?
Secara harfiah, Yudaisme adalah sebuah istilah Yunani dalam mengklasifikasikan sebuah paham, entah itu paham agama, paham sosial politik, ataupun paham ekonomi. Yudaisme (Ιουδαϊσμός) diambil dari kata Ιουδα (Iouda = Yahudi) dan sufiks ϊσμός (ismos = -isme = paham). Di Indonesia dikenal dengan istilah "Yahudiah" yakni kata serapan dari Bahasa Arab "Al-Yahudiyyah" (اليهودية).
Yudaisme secara sederhana didefinisikan sebagai seperangkat gagasan tentang dunia dan cara menjalani hidup secara Yahudi.
Tapi, Yahudi itu sendiri apa?
APAKAH YAHUDI SEBUAH AGAMA?
Yahudi berasal dari kata "Yehudah" (יהודה) dalam bahasa Ibrani. Yehudah adalah salahsatu dari 12 orang putra Ya'aqov, leluhur Yahudi. Pada awalnya istilah ini jarang disebutkan, dan dunia lebih mengenal kata "Yisyra'el" (ישראל) atau Israel, sebuah nama julukan bagi leluhur Yahudi, Ya'aqov daripada Yahudi.
Lantas, apakah Yudaisme adalah sebuah agama? Banyak orang yang menyebut dirinya orang Yahudi tetapi tidak percaya agama sama sekali! Lebih dari separuh orang Yahudi di Negara Israel hari ini menganut "sekularisme agama" dan tidak percaya pada Tuhan atau salah satu dari keyakinan agama Yahudi. Setengah dari orang Yahudi di Amerika Serikat tidak pernah masuk ke rumah ibadah Yahudi (Esnoga). Mereka mungkin mempraktekkan beberapa ritual ibadah dari Yudaisme dan merayakan beberapa hari raya, tetapi mereka tidak menganggap kegiatan itu sebagai kegiatan keagamaan.
Kendati demikian, orang Yahudi paling tradisional dan paling liberal sekalipun tetap akan setuju bahwa kelompok sekuler ini masih menjadi bagian dari orang-orang Yahudi, terlepas dari kekafiran mereka terhadap agama Yahudi. Jadi, apakah Yudaisme adalah agama? Tidak! Yudaisme lebih dari sekedar agama, namun agama adalah hal paling utama dalam tradisi Yahudi.
APAKAH YAHUDI SEBUAH RAS?
Pada tahun 1980-an, Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa orang Yahudi adalah ras, setidaknya untuk tujuan tertentu pada undang-undang anti-diskriminasi. Penalaran mereka, pada saat undang-undang ini disahkan, orang-orang tidak dapat berbicara tentang "ras Yahudi" atau "ras Italia" dan "ras Negro", sehingga pembuatan undang-undang yang dimaksudkan memberi nilai protektif bagi masalah SARA.
Tapi banyak orang Yahudi yang merasa sangat tersinggung dengan keputusan ini. Ketersinggungan mereka dikarenakan keputusan itu membuat salah tafsir orang-orang kafir terhadap Yahudi sebagai sebuah ras. Gagasan tentang orang Yahudi sebagai ras mengingatkan visi mengerikan Nazi di Jerman, di mana orang-orang Yahudi bukan saa dinyatakan sebagai sebuah ras, tapi ras rendah yang harus dikumpulkan dalam ghetto (perkampungan Yahudi) dan dipunahkan seperti hama.
Tapi dengan mengesampingkan masalah emosional, orang Yahudi jelas bukan sebuah ras. Ras adalah perbedaan genetik dan mengacu kepada orang dengan leluhur bersama dan berbagi sifat-sifat genetis. Siapapun tidak dapat mengubah ras, sebab itu ada dalam DNA setiap manusia. Orang Asia tidak akan bisa mengubah dirinya menjadi orang Afrika, orang Afrika tidak akan bisa mengubah dirinya menjadi orang Eropa, dst.
Keturunan tidak diperlukan untuk menjadi seorang Yahudi. Banyak orang Yahudi di seluruh dunia berbagi leluhur, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian genetika, namun, setiap orang, termasuk anda, dapat menjadi seorang Yahudi tanpa harus berbagi leluhur, misalnya dengan mengkonversi gen.
Jadi, meskipun saya tidak pernah bisa menjadi hitam atau menjadi orang Asia, tapi kulit hitam dan orang Asia dapat menjadi orang Yahudi, contohnya Sammy Davis, Jr dan Connie Chung.
APAKAH YAHUDI SEBUAH BUDAYA ATAU KELOMPOK ETNIS?
Yahudi Amerika paling sekuler menganggap keyahudian mereka sebagai masalah budaya atau etnis. Ketika mereka berpikir tentang kebudayaan Yahudi, mereka memikirkan makanannya, atau beberapa hari liburnya, atau norma-normanya, dan nilai-nilai budaya lain seperti penekanan pada pendidikan. Orang-orang Yahudi sekuler Amerika mungkin akan terkejut mengetahui bahwa banyak dari apa yang mereka anggap sebagai kebudayaan Yahudi itu sebetulnya adalah budaya Asykenazi (Asykenazi adalah orang-orang Yahudi Eropa Timur), bukan budaya Yahudi yang sebenarnya. Yahudi telah lama hidup di berbagai belahan dunia dan telah mengembangkan banyak tradisi yang berbeda.
Tentu saja ada ciri-ciri budaya dan perilaku yang dianut oleh banyak orang Yahudi, yang membuat kita merasa nyaman dengan orang Yahudi lainnya. Yahudi di berbagai belahan dunia memiliki banyak aspek budaya, namun budaya yang tidak dimiliki oleh semua orang Yahudi di seluruh dunia dan orang-orang yang tidak berbagi budaya dengan mereka, adalah budaya orang-orang Yahudi asli. Dengan demikian, Yudaisme menjadi sesuatu yang lebih dari sekedar budaya atau kelompok etnis saja.
APAKAH YAHUDI SEBUAH BANGSA?
Penjelasan tradisional, dan dijelaskan juga dalam Torah (Thora atau Taurat), Yahudi adalah sebuah bangsa. Kata Ibrani bagi orang-orang yang bukan Yahudi atau kafir adalah "goy" (גוי, jamak: "goy'im" גויאים). Torah dan para ravi (rohaniawan Yahudi) tidak menggunakan istilah ini dalam pengertian modern dan entitas politik, tetapi dalam pengertian kuno sekelompok orang dengan sejarah umumnya tetap menggunakannya.
Sayangnya, di zaman modern ini istilah "bangsa" telah terkontaminasi oleh anasir-anasir buruk, akibat konotasi yang tidak akurat yang menempel pada istilah "bangsa" itu sendiri, sehingga penggunaan istilah ini tidak tepat lagi untuk menggambarkan orang-orang Yahudi secara akurat.
YAHUDI ADALAH SEBUAH KELUARGA
Ya, gambaran tepat mengenai Yahudi adalah sebagai sebuah keluarga. Hal ini jelas dari diskusi di atas bahwa ada sejumlah kebenaran dalam klaim bahwa Yahudi adalah agama, ras, atau sebuah kelompok etnis. Namun tidak ada deskripsi yang memadai untuk menggambarkan Yahudi secara utuh. Kendati banyak faktor yang sulit untuk dijelaskan, didefinisikan, atau bahkan dimengerti, hampir semua orang Yahudi merasa memiliki keterkaitan satu sama lain. Secara tradisional, keterkaitan ini dipahami sebagai "kebangsaan" atau "peoplehood" Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, istilah-istilah tersebut telah jauh menyimpang dan tidak lagi akurat.
Rabbi Adin Steinsaltz mengusulkan analogi yang lebih baik bagi orang-orang Yahudi: "Kami adalah sebuah keluarga", tapi meskipun istilah "keluarga" ini baru muncul belakangan, sebenarnya konsep ini bukan konsep yang baru. Bahkan tidak bertentangan dengan Torah, Alkitab dan literatur Yahudi, bahkan dengan literatur Islam. Orang Yahudi disebut sebagai "B'ney Yisyra'el" (בני ישראל) atau "Bani Isra'il" (بني إسرائيل) yang berarti "anak-anak Israel" (children of Israel).
Yisyra'el atau Israel adalah istilah Torah dalam memanggil patriarkh (leluhur) Ya'aqov (יעקב) yang artinya "yang bergumul dengan El (Tuhan)":
וַיֹּאמֶר, לֹא יַעֲקֹב יֵאָמֵר עוֹד שִׁמְךָ--כִּי, אִם-יִשְׂרָאֵל: כִּי-שָׂרִיתָ עִם-אֱלֹהִים וְעִם-אֲנָשִׁים, וַתּוּכָל
wayyo'mer lo' ya'aqov ye'amer 'od syimkha ki 'im-yisyra'el ki-sarita 'im-elohim v'im-anasyim watukhal
"Namamu tidak akan disebutkan lagi Ya'aqov, tetapi Yisyra'el, sebab engkau telah bergumul melawan Elohim dan manusia dan engkau menang" (Kejadian 32: 28)
Dengan kata lain, Yahudi adalah bagian dari sebuah keluarga besar. Dan layaknya sebuah keluarga, orang-orang Yahudi tidak selalu setuju satu sama lain. Mereka sering berdebat dan mengkritik satu sama lain. tetapi ketika seseorang di luar Yahudi tidak adil mengkritik seorang anggota keluarga atau keluarga secara keseluruhan, mereka akan cepat bersatu untuk menentang kritik tidak adil tsb. Ketika anggota keluarga menderita atau dianiaya, mereka semua merasakan penderitaan mereka. Ketika seorang anggota keluarga melakukan sesuatu yang ilegal, tidak bermoral atau memalukan, mereka semua juga merasa malu, dan mereka semua merasa bahwa itu mencerminkan diri mereka.
0 Komentar